Abstract:
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma yang banyak ditemukan di perairan baik di sungai maupun di sawah. Eceng gondok mengandung bahan organik 78,47%, C organik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011?n K total 0,016%, unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman (Ervina et al., 2018). Kayu apu merupakan salah satu jenis rumput air yang tumbuh terapung dan banyak ditemukan di persawahan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haryatun (2008) kayu apu mengandung 2,67% N, 0,30% P dan 1,12% K. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Perbaikan Tanah, diketahui bahwa baku mutu pupuk organik cair harus memiliki kandungan unsur hara makro (N+P2O5+K2O) sebesar 2 – 6%. Dilihat dari uraian di atas, setidaknya diperlukan dua kombinasi bahan organik dalam pembuatan pupuk organik cair agar kandungan unsur hara makro dalam pupuk organik cair dapat memenuhi baku mutu tersebut. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan kombinasi eceng gondok dan kayu apu. Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah agar semi solid. Untuk mengetahui keefektifan pupuk organik cair digunakan padi (Oryza sativa) sebagai indikator pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) dari olahan eceng gondok dan kayu apu pada media tanam agar semi solid terhadap pertumbuhan awal tanaman padi (Oryza sativa). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan lima perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Percobaan yang dilakukan adalah : Faktor perlakuan : P0 = Tanpa pupuk organik cair (POC), P1 = POC NASA 2,5 ml/liter, P2 = POC eceng gondok dan kayu apu 2,5 ml/liter, P3 = POC eceng gondok dan kayu apu 5 ml/ liter dan P4 = POC eceng gondok dan kayu apu 7,5 ml/liter. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, berat kering tajuk tanaman, dan berat kering akar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC eceng gondok dan kayu apu 5 ml/liter menunjukkan respon yang baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.