Abstract:
Biji Nymphaea pubescens banyak dikonsumsi sebagai makanan tradisional seperti snack bar dan kue di Kalimantan Selatan. Eksperimen pertama penelitian ini berfokus pada perbedaan kadar air benih N. pubescens setelah panen untuk mencegah pembusukan benih dan pemulihan dehulling yang lebih tinggi. Dehulling dilakukan dengan alat pemoles/dehulling benih model laboratorium. Eksperimen penghilangan kulit dilakukan pada sampel yang menunjukkan kadar air mulai dari 10% hingga 20,6%. Dehulling benih N. pubescens dipengaruhi oleh kadar air. Kelembaban biji optimum untuk pengupasan benih N. pubescens masing-masing adalah 10?n 13,2%, dengan jumlah pengupasan biji yang lebih tinggi, menghasilkan efisiensi pengupasan masing-masing 48,6?n 45,6%, dan tingkat bubuk dan biji pecah yang lebih rendah. Efisiensi dehulling menurun dengan meningkatnya kadar air benih N. pubescens