dc.description.abstract |
Salah satu bioindikator kesuburan tanah adalah makrofauna tanah. Ekosistem, terutama yang mendukung pertanian, sangat bergantung pada keberadaan makrofauna tanah karena memainkan peran kunci dalam pemecahan bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data indeks varietas makrofauna tanah dan kandungan C-organik tanah pada tanaman kacang edamame. Untuk mempromosikan praktik pertanian yang sehat dan berkelanjutan serta mengurangi penggunaan pestisida di lingkungan, temuan penelitian ini diharapkan dapat menawarkan informasi dan referensi untuk penggunaan bioindikator makrofauna tanah. Penelitian ini dilakukan di lahan edamame, terletak di Jalan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Metode Pitfall trap dan Hand sorting digunakan untuk pengambilan sampel, dan vegetasi kacang edameme untuk masing-masing memiliki 12 perangkap. Untuk menentukan jumlah C-organik tanah, data dievaluasi menggunakan rumus indeks kekayaan spesies Margalef (R), indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H'), indeks kemerataan Pielou (Indeks Evennes), dan analisis laboratorium. Menurut hasil temuan, tanaman kacang edamame memiliki nilai indeks keanekaragaman makrofauna sebesar 2,4, termasuk dalam kategori sedang. Karena vegetasi taman menawarkan banyak sampah dan naungan dan makrofauna tanah sensitif terhadap sinar matahari langsung, lebih baik untuk kehidupan makrofauna tanah. 5,5 hingga 6,5 adalah kisaran pH dalam vegetasi kacang edameme, yang sesuai dengan jumlah keanekaragaman makrofauna yang sederhana. Vegetasi kacang edamame memiliki kandungan 0,72 C-organik. Informasi ini dapat digunakan sebagai panduan untuk penelitian tentang penggunaan lahan, terutama untuk meningkatkan fungsi tanah menggunakan prinsip-prinsip ekologi untuk memastikan keberlanjutan ekosistem. |
|