Abstract:
Peserta didik sebagai generasi muda harus memiliki kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis permasalahan terkait pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Kemampuan tersebut berperan sebagai dasar bagi peserta didik untuk mewujudkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan mengembangkan video pembelajaran dengan model learning cycle 7E dan berbasis potensi lokal di Kabupaten Tapin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan video pembelajaran yang dikembangkan yang ditinjau dari aspek validitas, kepraktisan, dan efektivitas. Penelitian ini menggunakan model pengembangan dengan desain 4D (Define, Design, Development, and Disseminate). Video pembelajaran diujicobakan kepada 9 peserta didik untuk uji coba kelompok kecil dan 36 peserta didik untuk uji coba lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi, angket respon peserta didik dan guru, serta tes hasil belajar. Analisis data menggunakan rata-rata, persentase, dan uji N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) video pembelajaran dinyatakan valid dengan memperoleh nilai sebesar 4,37; (2) video pembelajaran dinyatakan praktis dengan memperoleh nilai sebesar 80,86% pada respon peserta didik dan 82,35% pada respon guru; dan (3) video pembelajaran dinyatakan efektif dengan memperoleh nilai sebesar 0,73. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak karena telah memenuhi aspek validitas, kepraktisan, dan efektivitas.