Abstract:
Daun kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. F.) Bedd.) merupakan tumbuhan khas
Kalimantan Selatan yang memiliki aktivitas antioksida. Daun kelakai dibuat dalam
bentuk sediaan nanopartikel untuk meningkatkan bioavailabilitas dalam
mengembangkan sistem penghantaran obat dan meningkatkan penetrasi pada kulit.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh waktu dan sonikasi pada proses
sintesis nanopartikel terhadap karakteristik persen transmitan, pH dan entrapment
efficiency. Metode yang digunakan adalah gelasi ionik dengan komposisi kitosanNaTPP. Penentuan perbandingan rasio volume (mL) kitosan-NaTPP yang optimal
dan perlakuan pada sediaan nanopartikel ekstrak etanol daun S. palustris dengan
variasi waktu dan suhu. Formulasi rasio volume (mL) kitosan-NaTPP, yang
digunakan adalah 1:1, 2:1, 3:1, 4:1, 5:1, 6:1, 7:1, 8:1, 9:1, 10:1 dengan karakterisasi
persen transmitan. Formula optimum rasio volume nanopartikel kitosan-NaTPP (7
mL: 1 mL) ditambahkan dengan ekstrak daun S. palustris 100mg/mL dilakukan
perlakuan variasi waktu (menit) dan suhu (°C), 70°C:10m, 70°C:20m, 70°C:30m,
60°C:10m, 60°C:20m, 60°C:30m, 50°C:10m, 50°C:20m, dan 50°C:30m dengan
karakteristik persen transmitan, pH dan entrapment efficiency. Nilai pH adalah 3
pada semua sediaan nanopartikel dengan perlakuan sonikasi. Hasil terbaik dari
sonikasi diperoleh pada 50°C:30m membentuk nanopartikel dengan nilai persen
transmitan 90,6819?n entrapment efficiency 90,2936%. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah semakin lama waktu dan semakin rendah suhu dari sonikasi
pada sediaan nanopartikel ekstrak etanol daun S. palustris mempengaruhi nilai
persen transmitan dan entrapment efficiency, namun tidak mempengaruhi pH.