Abstract:
Latar Belakang: Tumbuhan Ulin (Eusideroxylon zwageri) dapat berpotensi
sebagai obat herbal yang mempercepat penyembuhan luka karena senyawa
antioksidan yang terkandung didalamnya. Senyawa dominan yang terkandung pada
kulit batang ulin adalah flavonoid 30,48 mgCE/g, fenolik 31,28 mgCE/g, dan
proantosianidin 183,3 mgCE/g. Sebelum digunakan sebagai obat herbal, perlu
dilakukan uji toksisitas pada kulit batang ulin (Eusideroxylon zwageri) yaitu uji
toksisitas akut dengan dosis 1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB
untuk mempertimbangkan dosis yang tepat. Uji toksisitas akut dapat dilihat
menggunakan parameter histopatologi pada organ ginjal berdasarkan gambaran
perdarahan dan nekrosis. Tujuan: Mengetahui efek toksik dari pemberian ekstrak
kulit batang ulin (Eusideroxylon zwageri) dosis 1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB,
dan 4.750 mg/kgBB terhadap ginjal tikus Wistar berdasarkan gambaran
histopatologi perdarahan dan nekrosis yang diberikan secara per oral. Metode:
Penelitian bersifat eksperimental murni dengan rancangan posttest-only with
control design. Penelitian terbagi menjadi kelompok kontrol yang diberikan
akuades dan kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak kulit batang ulin dosis
1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB sebanyak 1 ml yang
diberikan 2 kali sehari secara per oral selama 14 hari. Hasil: Rerata persentase
gambaram histopatologi perdarahan dan nekrosis ginjal masuk dalam kategori skor
1 atau ringan. Analisis gambaran histopatologi perdarahan dan nekrosis tidak
menunjukkan perbedaan bermakna pada pemberian ekstrak kulit batang ulin dosis
1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB. Kesimpulan: Tidak
terdapat efek toksik dari ekstrak kulit batang ulin dosis 1.250 mg/kgBB, 2.750
mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB secara per oral terhadap organ ginjal tikus wistar
berdasarkan gambaran histopatologi perdarahan dan nekrosis.