dc.description.abstract |
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu sayuran di Indonesia dan
memiliki banyak manfaat. Bawang merah termasuk ke dalam kelompok rempah yang tidak
bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan dan bahan obat tradisional. Kalimantan
Selatan mulai mendorong masyarakat untuk bisa memproduksi bawang merah sendiri agar kebutuhan
bawang merah di Kalimantan Selatan dapat terpenuhi dan tidak bergantung kepada pasokan dari luar
daerah. Selain itu, produksi bawang merah secara mandiri bertujuan untuk mencapai kemandirian
pangan, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan di Kalimantan Selatan. Untuk memenuhi kebutuhan
bawang merah, maka diperlukan perluasan area tanam, salah satunya dengan pemanfaatan tanah ultisol.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pupuk kascing terhadap pertumbuhan bawang merah
(A. ascalonicum L.) pada tanah ultisol dan mengetahui berapakah dosis pupuk kascing yang terbaik
untuk pertumbuhan bawang merah (A. ascalonicum L.) pada tanah ultisol. Penelitian dilaksanakan di
Jl. Unlam 3 No. 18 Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru, selama 2 bulan dari bulan Februari
– Maret 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan 5
taraf perlakuan dan 5 ulangan. Faktor yang diteliti adalah dosis pupuk kascing, yaitu P0 (kontrol), P1
Kascing 20 ton/ha (56 g/polybag), P2 Kascing 25 ton/ha (70 g/polybag), P3 Kascing 30 ton/ha (84
g/polybag) dan P4 Kascing 35 ton/ha (98 g/polybag). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh interaksi antara pemberian pupuk kascing terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah
daun, tetapi tidak mempengaruhi pertumbuhan jumlah anakan |
|