Pertumbuhan dan Produksi Padi dengan Aplikasi Kompos Limbah Pertanian di Lahan Sulfat Masam

Abstract

Lahan sulfat masam merupakan salah satu jenis lahan basah suboptimal yang memiliki beberapa masalah seperti kemasaman tinggi, unsur hara yang rendah, serta kelarutan Al dan Fe yang tinggi. Permasalahan tersebut sering diatasi dengan penggunaan kapur dan pupuk kimia, namun jika dicermati penggunaan pupuk kimia secara tidak bijak dapat memberikan dampak buruk terhadap lahan. Oleh sebab itu, dicari alternatif lain yaitu pemberian bahan organik berupa kompos dari limbah pertanian diantaranya jerami padi, ampas kopi, dan limbah baglog jamur tiram yang diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi di lahan sulfat masam. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dari April-September 2021, bertempat di Desa Sungai Rangas Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dan Laboratorium Produksi Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 1 faktor. Faktor yang diamati yaitu jenis kompos yang terdiri atas 4 perlakuan yaitu a0 (tanpa pemupukan kompos), a1 (kompos jerami padi 20 t ha-1), a2 (kompos ampas kopi 20 t ha-1, dan kompos limbah baglog jamur tiram 20 t ha-1. Masing-masing perlakuan terdiri atas 5 kelompok, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian kompos limbah pertanian terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi di lahan sulfat masam. Kompos jerami padi (a1), kompos ampas kopi (a2), dan kompos baglog jamur tiram (a3) mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman padi di lahan sulfat masam.