dc.description.abstract |
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas tanaman perkebunan yang banyak ditanam di Indonesia dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu yang menjadi penghambat tanaman kelapa sawit adalah hama yang menyebabkan turunnya produksi tanaman. Oryctes rhinoceros L atau kumbang tanduk merupakan salah satu hama yang mengakibatkan kerugian pada perkebunan kelapa sawit. Salah satu cara mengendalikan serangga hama adalah dengan menggunakan perangkap warna. Perangkap ini memanfatkan ketertarikan serangga pada warna tertentu. Secara umum pengendalian Oryctes rhinoceros yang selama ini dilakukan meliputi: pengutipan larva dan kumbang, mengurangi tempat berkembangbiak (breeding site) hama serta aplikasi insektisida yang memerlukan biaya tinggi. Saat ini telah ditemukan teknik pengendalian menggunakan feromon yang efektif, aman terhadap lingkungan dan lebih murah dibandingkan teknik pengendalian yang konvensional. Feromon merupakan bahan yang mengantarkan serangga pada pasangan seksualnya, mangsanya, tanaman inang dan tempat berkembang biaknya. Feromon yang digunakan untuk mengendalikan Oryctes rhinoceros adalah feromon agregat ethyl 4-methyloctanoate. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 10 perlakuan dengan 3 pengulangan sehingga ada 30 satuan percobaan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan perangkap yang paling efektif ialah perangkap warna kuning dengan feromon.
Kata Kunci: Kelapa Sawit, Oryctes rhinoceros, Perangkap Warna, Feromon |
|