Abstract:
Latar Belakang: Ekstrak kolang-kaling (Arenga pinnata) memiliki kandungan
senyawa flavonoid, alkaloid dan galaktomanan dapat membantu proses
penyembuhan luka. Ekstrak kolang-kaling sebagai terapi adjuvant meredam
Reactive Oxygen Species (ROS) yang apabila diproduksi berlebih dapat bersifat
toksik terhadap jaringan dan mengganggu proses penyembuhan luka. Enzim
katalase berperan dalam menguraikan radikal bebas hidrogen peroksida menjadi air
dan oksigen. Tujuan: Untuk menganalisa pengaruh ekstrak kolang-kaling
konsentrasi 2,5%, 5?n 10% terhadap aktivitas enzim CAT pada luka punggung
tikus wistar jantan pada waktu 6, 12, dan 48 jam. Metode: Penelitian true
experimental design dengan complete randomized posttest-only with control
design. Tikus Wistar jantan yang dilukai dan dibagi menjadi kelompok kontrol,
kelompok perlakuan ekstrak kolang-kaling konsentrasi 2,5%, 5?n 10%.
Pemberian ekstrak secara topikal menggunakan pipet tetes 0,1 mL, kemudian
jaringan diambil pada jam ke-6, ke-12 dan ke-48 untuk dilakukan pengukuran
aktivitas enzim CAT menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang
240 nm. Hasil: Hasil uji Two-Way Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
bermakna dengan p=0.000. Hasil uji Post Hoc Bonferroni terdapat perbedaan yang
bermakna pada hampir seluruh kelompok. Kesimpulan: Terdapat potensi
antioksidan ekstrak kolang-kaling terhadap aktivitas enzim CAT berupa
peningkatan pada waktu 6 jam dan 12 jam, kemudian menurun pada waktu 48 jam
dengan konsentrasi 2,5%, 5?n 10% secara topikal terhadap luka eksisi
punggung tikus wistar jantan.
Kata kunci: Antioksidan, Ekstrak Kolang-Kaling, Enzim Katalase, Reactive
Oxygen Species (ROS)