Abstract:
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang termasuk kedalam famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan). Produksi mentimun di Indonesia selama 4 tahun mengalami penurunan.Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain pemberian pupuk bokashi eceng gondok, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah juga dapat dilakukan dengan pemberian MOL. MOL (Mikroorganisme Lokal) adalah cairan yang mengandung organisme yang terdiri dari bahan bahan alami yang ada di sekitar kita, dan mudah didapat tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.Mikroorganismelokal tanahuntuk dapat memperbaiki sifat tanah sehingga pada akhirnya meningkatkan produktivitas lahan pertanian, salah satunya meningkatkan lahan pertaniandengan komoditasutamaadalahmentimun.Tujuanpenelitianuntuk mengetahuipengaruh aplikasi bokashi eceng gondok dan MOL nasi basi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun dan Untuk mengetahui pengaruh dosis aplikasi bokashi eceng gondok dan MOL nasi basi yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial. Menggunakan 12 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Faktor pertama adalah Faktor MOL Nasi Basi (M), terdiri dari tiga taraf, yaitu (M0)Kontrol (M2) 100 ml/liter air, (M3) 150 ml/liter air Faktor kedua Bokashi Eceng Gondok (E) dengan 3 taraf, yaitu (E0) Kontrol, (E1) 80 g/polybag,(E2) 130 g/polybag,(E3) 180 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian bokashi eceng gondok dikombinasi MOL nasi basi berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman pada 30 HST dan dosis terbaik pemberian bokashi eceng gondok yaitu 180 g/polybag dikombinasikan MOL nasi basi yaitu 150 ml/liter air.