Abstract:
Aida Yustika Wulandari, 1810411320028. Skripsi. Efektivitas Program Maharagu Sungai Di Kota Banjarmasin (Studi Pelaksanaan Pada Sungai Pemenang Lomba Maharagu Sungai). Di Bawah Bimbingan Bapak Muhammad Riduansyah Syafari.
Pola kehidupan masyarakat bantaran sungai di Kota Banjarmasin yang bergantung pada sungai dalam melakukan berbagai aktivitas seperti kegiatan MCK (mandi, cuci, dan kakus), membuang sampah di sungai, dan mencuci baju, yang menyebabkan pendangkalan pada sungai sehingga kualitas air sungai pun ikut memburuk. Pemerintah Kota Banjarmasin mengahadirkan Program Maharagu Sungai dalam upaya membangun partisipasi masyarakat terhadap peduli sungai serta mengembalikan fungsi dan kondisi sungai sesuai pada ketentuan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin No 15 Tahun 2016 tentang Upaya Peningkatan Pengelolaan Sungai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui; 1) Efektivitas Program Maharagu Sungai Di Kota Banjarmasin (Studi Pelaksanaan Pada Sungai Pemenang Lomba Maharagu Sungai), dan 2) mengetahui faktor yang menjadi penghambat Efektivitas Program Maharagu Sungai Di Kota Banjarmasin (Studi Pelaksanaan Pada Sungai Pemenang Lomba Maharagu Sungai).
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas Program Maharagu Sungai Di Kota Banjarmasin studi Pelaksanaan Pada Sungai Pemenang Lomba Maharagu Sungai, dari tiga lokasi sungai yang diteliti secara homogen sudah dikatakan efektif yaitu pada Sungai Tatah Belayung dan Sungai Biuku. Sedangkan, pada satu lokasi sungai yaitu Sungai Ampera belum bisa dikatakan efektif. Hal ini berdasarkan pada pemenuhan dan tidak pemenuhannya lima dari indikator efektivitas menurut Campbell (1973), yaitu: Keberhasilan Program, Keberhasilan Sasaran, Kepuasan Terhadap Program, Tingkat input dan output, dan Pencapaian Tujuan Secara Menyeluruh. Faktor yang menjadi penghambat dalam program ini yaitu: Pandemi Covid-19, Menurunnya Partisipasi Masyarakat Akibat Tidak Adanya Insentif dalam Keberlanjutan Program, serta Kondisi Lingkungan Sekitar yang Mempengaruhi Keamanan dan Keasrian Sungai. Harapannya, pemerintah terus melakukan pemantauan berkelanjutan kepada sungai yang telah mengikuti program Maharagu Sungai, memasukkan anggaran kebersihan sungai pasca kegiatan berakhir ke dalam RKA (Rencana Kerja dan Anggaran), serta masyarakat tetap saling membangun kesadaran terhadap pentingnya kebersihan sungai dan tetap menjaga fungsi kondisi sungai dengan baik.
Kata Kunci: Efektivitas, Program, Maharagu Sungai