Abstract:
Ampas tebu merupakan sisa penggilingan tebu berbentuk serpihan serabut lembut. Di Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarbaru terdapat beberapa pedagang es tebu dimana seharinya rata-rata menghasilkan limbah ampas tebu sebanyak 8-20 kg. Limbah ini biasanya tidak digunakan lagi,sehingga dapat menimbulkan gangguan lingkungan. Sebagai suatu solusi, ampas tebu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Edamame adalah tanaman yang berasal dari Jepang, dimana permintaan edamame terus meningkat. Demi meningkatkan produksi suatu tanaman khususnya edamame maka diperlukan upaya penambahan unsur hara pada lahan melalui pemupukan. Hasil penelitian ini diharapkan menambah informasi mengenai respon edamame terhadap aplikasi kompos ampas tebu. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Agustus 2021-November 2021 dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan perlakuan D1 (kontrol), D2 (kompos ampas tebu 5 ton.ha-1), D3 (kompos ampas tebu 10 ton.ha-1), D4 (kompos ampas tebu 15 ton.ha-1), dan D¬5 (kompos ampas tebu 20. ton.ha-1), dan terdapat 5 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos ampas tebu hanya berpengaruh pada tinggi tanaman edamame umur 3 MST dan 4 MST, dan tidak berpengaruh terhadap parameter lainnya. Diketahui dosis kompos ampas tebu 5 ton.ha-1 memberikan hasil yang tinggi diantara perlakuan yang lain.