Abstract:
Selada memiliki potensi yang besar untuk dibudidayakan karena memiliki masa panen yang singkat, pasar yang terbuka luas, dan harga yang relatif stabil. Permintaan selada juga terus meningkat, namun ketersediaan stok selada masih terbatas. Hal ini menyebabkan penggunaan pupuk kimia semakin meningkat. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat merusak kesuburan tanah dan lingkungan. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mendukung sistem budidaya yang ramah lingkungan adalah penggunaan pupuk organik cair urine sapi plus. Pupuk cair ini berbahan baku urine sapi dan bahan tambahan berupa empon-empon dan tembakau. Pemanfaatan urine sapi dapat membantu meningkatkan nilai ekonomi dari limbah peternakan. Selain itu, pupuk organik cair urine sapi plus ini juga mengandung unsur hara yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Bahan tambahan berupa empon-empon dan tembakau pada pupuk juga membantu mengendalikan hama pada tanaman. Metode pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor dengan perlakuan p0 (0%), p1 (5%), p2 (15%), p3 (25%), p4 (35%), dan p5 (45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair urine sapi plus berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, dan bobot segar tanaman selada. Konsentrasi terbaik pemberian pupuk organik cair urine sapi plus terhadap pertumbuhan dan hasil selada terdapat pada perlakuan p1 (5%) dengan nilai rata-rata tinggi tanaman 9,22 cm, jumlah daun 14,75 cm, lebar daun 7,77, dan bobot segar tanaman 30.13g.