Abstract:
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya tanaman membutuhkan dua jenis unsur hara, berupa unsur hara makro dan unsur hara mikro. Kedua unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat terpenuhi melalui pemupukan yang tepat serta seimbang. Salah satu jenis pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara N,P,K dan ramah lingkungan adalah pupuk organik yang diperoleh dari proses pengomposan (penguraian) bahan organik didalam wadah komposter. Pupuk organik terdiri dari dua maca yaitu padat dan cair. Terdapat beberapa jenis pupuk organik padat, salah satunya adalah pupuk kandang. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering dijadikan pupuk kandang adalah hewan yang biasa di pelihara masyarakat yaitu kotoran sapi, kambing dan ayam. Baglog jamur tiram merupakan kompos media tanam berupa serbuk kayu, kapur dan bekatul yang digunakan dalam budidaya jamur, khususnya jamur tiram putih. Limbah jamur tiram yang dibiarkan menumpuk nantinya akan menyebabkan bau yang tidak sedap, sehingga akan menimbulkan polusi udara yang dapat mencemari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pupuk kandang dan M-21 sebagai dekomposer yang berpotensi untuk meningkatkan kualitas kompos limbah baglog jamur tiram dan apakah kualitas kompos limbah baglog jamur tiram yang dihasilkan dapat memenuhi SNI pupuk kompos. Penelitian ini dilaksanakan dilahan belakang gedung Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Lambung Mangkurat. Dari penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukan bahwa kompos limbah baglog jamur tiram yang dihasilkan sudah memenuhi SNI (No. 19-7030-2004), dengan parameter fisik yaitu warna coklat kehitaman, aroma seperti tanah serta parameter kimia yaitu C-organik yang berada dikisaran 9,80% - 32%, kadar N > 0,40%, kadar P > 0,10%, kadar K > 0,2%, kadar Ca < 25,5% serta Mg < 0,6%, sedangkan pH kompos yang dihasilkan tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan SNI kompos.