Abstract:
Salah satu penghambat budidaya pertanian terutama dalam bidang produksi adalah adanya serangan organisme penggangu tanaman (OPT). Mencit (Mus musculus L.) merupakan salah satu OPT yang banyak dihadapi oleh petani karena memakan biji-bijian, umbi-umbian, kacang-kacangan, telur, ikan, daging, sayur-sayuran dan buah-buahan.Upaya para petani untuk mengatasi serangan hama tikus, dengan pengendalian secara kimiawi yang pelaksanaannya mudah tetapi memiliki kekurangan seperti dapat membunuh organisme bukan sasaran dan dapat mencemari lingkungan dengan meninggalkan residu. Salah satu alternatif pengendalian yang lebih baik adalah dengan pemakaian bahan alami sebagai rodentisida nabati, contohnya dari umbi gadung. Ekstrak umbi gadung mengandung dioskorin yaitu sejenis alkaloid yang larut di dalam air. Oleh karena itu pada penelitian ini gadung dibuat dalam bentuk ekstrak, kemudian diencerkan dan selanjutnya diberikan dalam bentuk air minum yang di aplikasikan ke hewan uji mencit.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dosis ekstra umbi gadung dengan 5 perlakuan : U0: kontrol; U1: 5% larutan stok ekstrak umbi gadung; U2: 10 % larutan stok ekstrak umbi gadung; U3: 15% larutan stok ekstrak umbi gadung; U4: 20 % larutan stok ekstrak umbi gadung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis ekstrak umbi gadungberpengaruh nyata terhadap waktu dan persentase kematian mencit. Dosis ekstrak umbi gadung terbaik ditinjau dari efektivitasnya terdapat pada dosis 10 %larutan stok ekstrak umbi gadung.