Abstract:
Banyak sejarah membuktikan bahwa sungai telah dimanfaatkan manusia untuk menunjang kehidupan, apalagi ketika berkembangnya teknologi, kebermanfaatan sungai semakin meningkat. Tetapi, hal tersebut tidak diimbangi dengan pengelolaan yang sesuai. Hal ini membuat sungai memiliki karakteristik masalah yang: beragam, kompleks, dinamis. Sungai Martapura merupakan salah satu Sub-Daerah Aliran Sungai Barito yang melewati dua wilayah administratif di Provinsi Kalimantan Selatan. Kompleksnya permasalahan di sungai Martapura tentu menjadi perhatian pemerintah dengan menurunkan berbagai program dalam pengelolaannya. Tetapi, mengapa masih terjadi permasalahan di sungai Martapura? Hal ini lah yang mendasari penelitian ini dengan fokus menganalisis pengelolaan sungai Martapura dengan perspektif tata Kelola interaktif.
Berdasarkan kajian literatur, tata kelola interaktif (interactive governance) bergantung pada kualitas antara sistem pemerintahan (governing system) dengan objek yang-harus-diatur (system-to-be-governed) dan relasi (governing interactions) di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tata kelola interaktif dalam pengelolaan sungai Martapura.
Hasil penelitian menunjukkan para aktor dari unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat berkumpul dalam forum formal untuk membuat governing system atau seperangkat aturan dalam pengelolaan sungai Martapura. Dalam objek tata kelola, atau sistem-yang-dikelola terdapat dua sistem: sistem sosial dan sistem lingkungan yang saling mempengaruhi sehingga menghasilkan sistem sosial-lingkungan. Hasil analisis juga menunjukkan dalam pengelolaan sungai Martapura menggunakan interaksi intervensi. Terlihat adanya proses mengatur dan mengontrol dari Pemerintah Pusat dalam pengelolaan sungai Martapura. Pengelolaan sungai Martapura juga menerapkan model Hierarchical Governance yang mana adanya aturan yang dibuat untuk semua pengguna sungai Martapura. Untuk itu, disarankan agar meningkatkan koordinasi antar aktor dan pengelolaan sungai Martapura bisa lebih adaptif dan kolaboratif dalam menyelesaikan permasalahan di sungai Martapura yang beragam, kompleks, dinamis. Untuk penelitian selanjutnya direkomendasikan bisa lebih membahas program pengelolaan sungai Martapura, membahas keberagaman, kompleksitas, dan dinamis sungai Martapura, serta lebih membahas program-program pengelolaan sungai Martapura di masing-masing institusi dengan menggunakan teori interactive governance.