Abstract:
Bagus Abdurrohman, 1810411610040, 2022. “Implementasi Program
Angkutan Pelajar Gratis di Lingkungan Dinas Perhubungan Kota
Banjarmasin”. Dibawah bimbingan Ibu Aulia.
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meluncurkan program
angkutan pelaar gratis yaitu diantaranya angkutan kota pelajar ceria gratis untuk
mengangkut para pelajar dari berbagai wilayah kota Banjarmasin ke sekolah.
Angkutan Pelajar Banjarmasin merupakan layanan jasa angkutan gratis yang
diberikan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, tujuan dari angkutan
pelajar gratis tersebut sebagai angkutan antar jemput pelajar siswa/i sekolah di
Banjarmasin. Angkutan Pelajar ini memiliki rute tetap (angkutan dalam trayek)
dan jadwal antar jemput berdasarkan jadwal atau waktu masuk dan pulang
sekolah yang menjadi tujuan angkutan pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1) Implementasi program angkutan pelajar gratis di lingkungan
Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin; dan 2) Faktor-faktor yang menghambat
Implementasi program angkutan pelajar gratis di lingkungan Dinas Perhubungan
Kota Banjarmasin.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implementasi dari
Charles O. Jones (1996:296) yang berpendapat bahwa dalam implementasi
program terdapat tiga faktor atau tiga pilar aktivitas yang mempengaruhinya:
Pengorganisasian, Interpretasi, dan Aplikasi. Penelitian ini menggunakan tipe
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari
data primer dan data sekunder serta teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program angkutan
pelajar gratis di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin sudah cukup
baik meskipun masih ada beberapa kriteria dari sumber daya pendanaan, fasilitas
dan penerapan program terdapat kendala yang terjadi tetapi hal tersebut bukanlah
bersifat fatal yang menyebabkan gagalnya implementasi program angkutan pelajar
gratis di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin. Adapun kendalakendala tersebut yaitu: 1) kurangnya fasilitas armada yang tersedia, 2) kurangnya
anggaran, 3) kurangnya sikap disiplin para pelaksana, dan 4) belum melayani
seluruh sekolah di kota Banjarmasin.
Kesimpulan yang di dapat: 1) Lembaga terkait agar dapat memanfaatkan
penggunaan fasilitas armada semaksimal mungkin dan selalu menggunakan
anggaran program angkutan pelajar gratis tersebut sebaik mungkin. 2) Setiap para
pelaksana program angkutan pelajar gratis agardapat memahami dan menjalankan
tugas dan fungsinya masing –masing sesuai dengan tanggungjawabnya. 3)Semoga
program ini kedepannya dapat mencapai tujuan utama ialah memberikan
pelayanan angkutan pelajar gratis ke seluruh sekolah yang ada di Kota
Banjarmasin.
Kata kunci : Angkutan Pelajar, Implementasi, Pemerintah, Program.