Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna konflik selera dalam
sepuluh cerpen Indonesia. Penelitian ini termasuk ke dalam kajian gastronomi sastra yang tergolong
kajian multidisipliner. Teknik analisis penokohan diterapkan untuk menganalisis data pada penelitian
ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk konflik selera, yaitu bentuk eksternal
dan internal. Bentuk konflik selera yang dominan dalam penelitian ini adalah konflik sosial yang
menjadi bagian konflik eksternal. Selanjutnya, konflik selera di sini memiliki tiga fungsi positif, yaitu
fungsi positif dari segi struktural, segi solidaritas, dan segi identitas. Fungsi yang dominan adalah
fungsi konflik dari segi identitas karena konflik selera dalam cerpen-cerpen yang diteliti dapat
memunculkan identitas tokoh-tokoh yang berkonflik. Makna konflik selera dapat merepresentasikan
konflik ideologi, kelas, peran gender, dan identitas kecuali pada cerpen Setelah Beras Datang dan
Bukan Kecap Oriental karena kedua cerpen itu hanya menampilkan identitas sosial tokoh.
Kata kunci: gastronomi sastra, konflik selera, cerpen