Abstract:
Campuran pasir, bentonite, dan polimer sebagai material penghalang limbah (clay
liner) telah banyak digunakan. Hanya saja, polimer yang digunakan adalah polimer
sintetis. Perlu usaha untuk menggunakan polimer dari bahan alami terutama limbah
yang tidak digunakan, salah satunya adalah kitosan. Kitosan merupakan ekstrak
dari kulit binatang berkulit keras seperti udang, kepiting, atau sisik ikan. Kitosan
dapat digunakan sebagai sumber material alami yang mempunyai karakteristik yang
baik, seperti dapat terbiodegradasi, tak beracun dan dapat mengabsorpsi logam
berat.
Penelitian ini bertujuan menguji penggunaan kitosan sebagai bahan dasar clay liner
yang dicampur dengan bentonite. Sebelum dicampur dengan bentonite, kitosan
aktifkan pada larutan 2% (v/v) acidic acid. Kitosan dan bentonite dengan ratio
tertentu (yaitu 2 dan 4%) ditambahkan ke dalam larutan dan diaduk selama 2 jam.
Campuran ditambah dengan sodium tripolyphosphate 100ml dan diaduk selama 4
jam. Campuran tersebut dicuci dengan aquades sampai pH 7 dan dikeringkan di
oven 60C. Material ini diuji sifat fisik dan kimianya dengan uji FTIR, uji SEM, uji
XRF, dan uji XRD. Untuk melihat pengaruhnya terhadap sifat teknisnya, selain
plastisitasnya, sampel dipadatkan dengan berat volume kering 1.6t/m3
pada kadar
air 10?n diuji permeabilitas dan unconfined compression test.
Hasil uji kimiawi seperti FTIR, SEM, dan XRD memperlihatkan adanya reaksi
antara bentonit dan kitosan. Terbentuknya puncak baru pada hasil uji XRD dan
FTIR memperlihatkan adanya senyawa atau gugus baru pada komposisi kimia
sampel. Disamping itu, hasil SEM juga memperlihatkan peningkatan besar kluster
sampel dengan bertambahnya kitosan. Pada uji atterberg limit test, sampel dengan
kadar campuran yang lebih tinggi mendapatkan nilai batas cair (PI) yang semakin
tinggi yaitu sebesar 404,39 %. Semua sampel dengan persentase kitosan 2%, 4%,
dan 6% tersebut memenuhi persyaratan permeabilitas (k <1x10-7cm/s), Sehingga
sampel dengan kitosan 2% sudah cukup efektif jika dipakai untuk lapisan clay liner
pada TPA. Hasil uji Kuat Tekan Bebas didapatkan semakin bertambahnya kadar
kitosan, maka nilai kuat tekan bebas (qu) mengalami peningkatan. Nilai (qu) terus
bertambah hingga pada kadar campuran kitosan 6%, nilainya menjadi 0.134686496
kg/cm2