Abstract:
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki populasi yang tinggi, jumlah penduduk yang terus mengalami kenaikan dengan laju pertumbuhan yang cepat dapat menggangu pembangunan yang menghambat peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Berlandaskan dengan pencanangan kembali Program Kampung KB. Kota Banjarmasin sendiri menghadirkan sebuah program kolaboratif antara pemerintah Kota Banjarmasin dengan 15 SKPD yang terkait yaitu Program Kampung Keluarga Berkualitas Keluarga Baiman (KKB-KB).
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor keberhasilan dari Program KKB-KB dengan studi kasus di Kelurahan Sungai Baru Kota Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data mengunakan model Miles dan Huberman dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan model implementasi kebijakan dari George Edward III hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menunjang keberhasilan Program KKB-KB adalah faktor sumber daya dilihat dari staf yang tersedia dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap keberhasilan pelaksanaan Program KKB-KB, penyebaran informasi tentang KKB-KB yang jelas, pembagian wewenang yang sesuai dengan jabatan dan bidangnya masing-masing, dan sarana prasarana yang menunjang keberhasilan program. Menggunakan teori dari Makinde (2005) didapatkan hambatan implementasi Program Kampung Keluarga Berkualitas Kampung Baiman Kelurahan Sungai Baru Kota Banjarmasin adalah kelompok sasaran tidak terlibat dalam implementasi program, sumber daya manusia yang memiliki kapasitas yang rendah, dan pandemi COVID -19.
Kata kunci: Kebijakan Publik, Faktor Keberhasilan Implementasi Publik, Kampung KB, Program Kampung Keluarga Berkualitas Kampung Baiman (KKB- KB).