Abstract:
Pertumbuhan industri fintech dalam mengadopsi teknologi di masyarakat mengalami peningkatan disaat kemajuan teknologi semakin meningkat. Perkembangan mobile banking seperti BRImo semakin meningkat penggunanya dan menduduki peringkat 2 setelah BCA-Mobile. BRImo telah mengubah cara masyarakat dalam mengelola keuangan dan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Namun, sejauh ini tidak ada bukti apakah pengguna BRImo menggunakan fitur tagihan pada mobile banking. Penerimaan mengacu pada minat pengguna, artinya pengguna akan mengaplikasikan dan menggunakan fitur tersebut. Hal ini menunjukkan ada berbagai faktor yang mempengaruhi minat pengguna dalam penerimaan teknologi yaitu fitur tagihan menggunakan mobile banking. penelitian ini menggunakan modifikasi model Technology Acceptance Model dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk menganalisis apa saja faktor yang mempengaruhi minat pengguna dalam penerimaan teknologi fitur tagihan menggunakan mobile banking. variabel dalam model penelitian ini terdiri dari perceived usefullnes, perceived ease of use, social influence, facilitating conditions, price value dan demografi (jenis kelamin, usia, dan pendidikan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada responden masyarakat Indonesia yang menggunakan mobile banking BRImo. Analisis dilakukan terhadap 417 data responden valid dengan metode PLS-SEM menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor perceived usefullnes, perceived ease of use, social influence, facilitating conditions, dan price value secara signifikan memberikan pengaruh positif terhadap minat pengguna dalam menggunakan fitur tagihan pada mobile banking.
Kata Kunci : Mobile banking, BRImo, fitur tagihan, TAM, UTAUT2