dc.description.abstract |
Biodegradable foam adalah kemasan alternatif selain styrofoam. Biodegradable foam terbuat dari bahan baku alami pati yang ditambahkan serat untuk memperkuat strukturnya, memungkinkannya terurai secara alami selama proses dekomposisi. Namun, biodegradable foam yang terbentuk dari pati memiliki sifat fisik dan mekanik yang kurang baik dan mudah larut dalam air. Oleh karena itu ditambahkan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang mengandung selulosa yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan sifat biodegradable foam tersebut, serta mudah terurai dan juga memanfaatkan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dari limbah. Penelitian ini bertujuan mengkaji untuk mendapatkan komposisi yang tepat dalam produksi biodegradable foam dari serat tandan kosong kelapa sawit sehingga diperoleh karakteristik biodegradable foam yang terbaik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan perlakuan 2 faktor yaitu fase padat berupa formulasi tapioka dan serbuk serat tandan kosong kelapa sawit yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu 0%, 5%, 10?n faktor penambahan PVA 0?n 5%. Sehingga dihasilkan 8 formulasi dengan 2 kali pengulangan. Formulasi terbaik diperoleh pada sampel dengan penambahan PVA sebanyak 5?n penambahan serat sebanyak 15%. Hal ini ditunjukkan dengan nilai dari daya serap air 42,50%, kuat tekan 0,0863 N/mm2, biodegradasi terurai, kadar air 5,25%, tekstur 6,70, warna 2,05, dan nilai bobot tertinggi 5,13. |
|