Abstract:
Biodegradable foam merupakan kemasan alternatif yang ramah lingkungan pengganti styrofoam yang tidak ramah lingkungan. Styrofoam sulit untuk terdegradasi oleh mikroorganisme sehingga menciptakan limbah yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Bahan dasar pembuatan biodegradable foam adalah pati yang merupakan bahan yang mudah terurai. Namun, biodegradable foam dengan bahan tapioka saja menghasilkan sifat mekanik yang tidak baik, bahan yang dapat memperbaiki kekurangan tersebut ialah dengan menggunakan bahan penguat berupa serat dari alam yaitu serat purun danau, serat buah kelapa sawit dan eceng gondok. Ketersediaan sumber serat yang melimpah, maka perlu dilakukannya pengujian terhadap performa dari tiap jenis serat. Perbandingan antara jenis dan ukuran dilakukan pengujian agar mendapatkan jenis dan ukuran yang terbaik untuk bahan tambahan pada biodegradable foam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 1 faktor yaitu perbedaan jenis serat dan ukuran serat yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu sarat halus purun danau (PH), serat kasar purun danau (PK), serat halus buah kelapa sawit (FH) , serat kasar buah kelapa sawit (FK), serat halus eceng gondok (EH) dan serat kasar eceng gondok (EK). Sehingga dihasilkan 6 formulasi dengan 3 kali pengulangan. Analisis data yang digunakan adalah Uji ANOVA (Analysis of Variance) dengan dilanjutkan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk kadar air, kuat tekan, daya serap air dan biodegradasi dan untuk uji hedonik menggunakan Uji
Kruskall-Wallis. Pengujian untuk menentukan hasil terbaik dilakukan dengan pembobotan terhadap setiap parameter dan didapati produk terbaik adalah produk biodegradable foam dengan kode PH yaitu biodegradable foam dengan penambahan serat halus purun danau. Nilai setiap parameter yang didapatkan pada biodegradable foam kode PH yaitu nilai daya serap air 10,08%, Kuat tekan 0,76 Kgf/cm², kadar air 10,99%, Biodegradasi 91,57%, tampilan fisik 4,175 dan warna 4,45