Abstract:
Berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang harus ada dalam kehidupan bermasyarakat. Berpikir kreatif dapat dikembangkan melalui kehidupan sehari-hari salah satunya adalah etnosains atau budaya lokal Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan (2) respon peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran prezi dengan model SCT berbasis etnosains. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMAN 11 Banjarmasin. Sampel penelitian sebanyak 73 peserta didik, yaitu 36 peserta didik kelas XI MIPA 2 dan 37 peserta didik kelas XI MIPA 3. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dan instrumen nontes berupa lembar penilaian PPT dan angket untuk mengetahui respon peserta didik. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Penelitian menunjukkan hasil bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan (2) peserta didik memberikan respon sangat baik terhadap pembelajaran yang menerapkan model Scientific Critical Thinking (SCT) berbasis etnosains dengan media pembelajaran prezi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model SCT berbasis etnosains dengan media pembelajaran prezi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Kata kunci: model Scientific Critical Thinking (SCT), etnosains, media prezi, kemampuan berpikir kreatif, koloid.