Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini belum berkembangnya kemampuan motorik halus anak dalam meniru bentuk. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, banyak anak yang masih belum bisa meniru tulisan namanya sendiri dan belum rapi pada saat menggambar meniru bentuk. Hal ini Disebabkan karena penggunaan media yang berulang, anak kurang terlibat secara aktif karena masih sering dibantu guru. Solusi pemecahan masalah menggunakan kombinasi model Project Based Learning dan Direct Instruction berbantuan media Flipchart. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil perkembangan motorik halus anak dalam meniru bentuk.
Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan 3 kali pertemuan di kelompok B PAUD Terpadu Amalia dengan jumlah anak 13 orang. Data menggunakan analisis deskriptif dan interpretasi menggunakan persentase dan kriteria. Indikator keberhasilan guru berhasil jika mendapat kriteria Sangat Baik skor 23-28, aktivitas anak mendapatkan kriteria Sangat Aktif skor 13-16 atau 82%-100?n kemampuan motorik halus mendapat kriteria Berkembang Sesuai Harapan skor ?80% anak didik mampu memperoleh skor 3.
Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas guru pada pertemuan 1 dengan kriteria Cukup Baik (17), pada pertemuan 2 dengan kriteria Baik (22) dan meningkat pada pertemuan 3 dengan kriteria Sangat Baik (26). Aktivitas anak pada pertemuan 1 dengan kriteria cukup aktif (53,8%), pada pertemuan 2 dengan kriteria Aktif (76,9%) dan meningkat pada pertemuan 3 dengan kriteria Sangat Aktif (92,3%). Perkembangan motorik halus anak pada pertemuan 1 dengan kriteria Mulai Berkembang (46,2%), pertemuan 2 dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan (69,2%) dan meningkat pada pertemuan 3 dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (92,3%).
Disimpulkan bahwa aktivitas guru, aktivitas anak dan Kemampuan Motorik halus Anak dalam meniru bentuk menggunakan kombinasi model Project Based Learning dan Direct Instruction berbantuan media Flipchart di kelompok B PAUD Terpadu Amalia dapat mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Disarankan pengembangan motorik halus dalam meniru bentuk menggunakan kombinasi model tersebut dapat menjadi acuan dan masukan dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan guru.
