Abstract:
Literasi sains termasuk salah satu kompetensi penting yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan di abad ke-21. Namun, kemampuan literasi sains di Indonesia berada di bawah rata-rata dibandingkan dengan negara lain berdasarkan hasil penilaian PISA yang dilakukan oleh OECD dari tahun 2015 hingga 2018. Rendahnya kemampuan literasi sains dapat dilihat dari peserta didik yang masih banyak mendapatkan kesulitan pada saat proses pemahaman dan analisis mengenai materi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan e-modul laju reaksi dengan model Problem Based Learning (PBL) terintegrasikan STEM untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian R&D yang menggunakan model pengembangan ADDIE. E-modul diujicobakan kepada 31 peserta didik kelas XI MIPA 1 dan 15 peserta didik kelas XI MIPA di MAN 2 Banjarmasin. Pengumpulan data diperoleh melalui instrumen angket analisis penelitian, instrumen uji validasi, instrumen uji keterbacaan, instrumen respon guru serta peserta didik, instrumen lembar observasi, dan instrumen uji kemampuan literasi sains. Hasil penilaian dari validator menunjukkan bahwa e-modul yang dikembangkan tergolong sangat valid. Hasil kepraktisan yang dilakukan pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba terbatas menunjukkan bahwa e-modul yang dikembangkan sangat praktis. Sedangkan keefektifan pada uji coba terbatas menunjukkan hasil bahwa e-modul yang telah dikembangkan efektif dengan hasil N-gain berkategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa e-modul laju reaksi dikatakan layak dijadikan sebagai bahan ajar untuk proses pembelajaran.