dc.description.abstract |
Permasalahan penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya kemampuan motorik halus dalam melakukan gerakan jari tangan pada kelompok A TK Pertiwi Berangas. Hal tersebut disebabkan oleh dalam menerapkan model pembelajaran yang tidak bervariasi, anak sering dibantu dan media yang kurang menarik sehingga berdampak pada perkembangan anak. Maka salah satu upaya untuk meningkatkan perkembangan motor halus yaitu dengan kombinasi model Project Based Learning, Direct Instuction & SAVI dengan Media Natural Loose Part. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru aktivitas anak dan menganalisis hasil perkembangan anak dalam motorik halus.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 3 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A TK Berangas berjumlah 11 orang anak. Jenis data dalam pertemuan ini adalah data kualitatif, melalui observasi aktivitas guru dan anak. Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes secara individu. Analisis data dilakukan degan teknik deskriptif kualitatif yang dijabarkan dengan tabulasi dan grafik disajikan dengan indikator keberhasilan perkembangan yang ditetapkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mencapai kriteria “Cukup Baik”, pertemuan II mencapai kriteria “Baik” dan pertemuan III mencapai kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas anak pada pertemuan I mencapai kriteria “Cukup Aktif”, pertemuan II mencapai kriteria “Aktif”, pertemuan III mencapai kriteria “Sangat Aktif”. Ketuntasan klasikal hasil perkembangan anak pada pertemuan 1 mencapai 27,3?ngan kategori Mulai Berkembang (MB), pertemuan II mencapai 72,7?ngan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), pertemuan III mencapai 100?ngan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB).
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa melalui Kombinasi Model Project Base Learning, Direct Instruction & SAVI dengan Media Natural Loose Part dapat meningkatkan aktivitas dan hasil perkembangan anak. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas yang berdampak pada peningkatan hasil perkembangan kemampuan anak dalam menggerakkan gerakan jari tangan. |
|