dc.description.abstract |
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi, aktivitas anak dan perkembangan aspek motorik halus anak pada kelompok B dalam menempel gambar dengan tepat. Hal ini disebabkan karena rendahnya motivasi belajar anak dalam pembelajaran, pembelajaran yang bersifat satu arah, kegiatan pembelajaran yang kurang bermakna, serta kurangnya kegiatan yang melatih kemampuan motorik halus anak. Maka dalam upaya meningkatkan motivasi, aktivitas dan perkembangan motorik halus anak menggunakan kombinasi model explicit intruction, reward and punishment, dan kegiatan kolase. Hal tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru serta menganalisis motivasi, aktivitas anak, dan perkembangan aspek motorik halus anak.
Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), setting penelitian pada anak kelompok B di TK Tunas Harapan Anjiran Kecamatan Angkinang yang berjumlah 8 orang anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi pada aktivitas guru, motivasi anak, aktivitas anak, dan aspek motorik halus. Analisis data yaitu deskripsi dalam bentuk tabel dan grafik. Adapun indikator keberhasilan aktivitas guru dikatakan berhasil apabila mencapai skor 32 dengan kriteria sangat baik, motivasi anak dan aktivitas anak secara klasikal memperoleh skor 100?ngan kriteria seluruh siswa termotivasi dan seluruh siswa aktif, dan hasil perkembangan motorik halus anak dengan persentase 100% kriteria berhasil berkembang dan hasil perkembangan minimal 80?n mencapai skor 3 dan 4.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas guru pertemuan 1, 2 dan 3 menunjukkan bahwa setiap langkah-langkah terlaksana dengan baik. Motivasi anak pada pertemuan 1, 2, dan 3 meningkat dengan kriteria “Seluruh Siswa Termotivasi”. Aktivitas anak pertemuan pada 1, 2 dan 3 meningkat dengan kriteria “Seluruh Siswa Aktif”. Selain itu, hasil perkembangan motorik halus anak pada pertemuan terakhir mencapai 100% anak yang berhasil dengan mendapatkan (BSH) dan (BSB).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulankan bahwa kombinasi model Explicit Instruction, Reward And Punisment, dan kegiatan kolase dapat meningkatkan motivasi anak, aktivitas anak dan hasil perkembangan motorik halus anak dengan sangat baik. Maka disarankan bagi kepala sekolah, bagi guru dan peneliti lainnya dapat menjadi bahan masukan informasi untuk memperbaiki pembelajaran. |
|