Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi asam basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis peserta didik yang belajar dengan model inkuiri terstruktur dan model inkuiri terbimbing menggunakan media PhET (2) kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi asam basa dalam model Inkuiri terstruktur dengan model Inkuiri terbimbing menggunakan media PhET. Metode dalam penelitian ini yaitu quasi experiment memakai desain penelitian pretest-posttest control group design. Penelitian ini memakai sampel peserta didik kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen 2 di SMAN 10 Banjarmasin. Variabel bebas adalah model pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing, sedangkan variabel terikat adalah kemampuan berpikir kritis. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non-test. Analisis deskriptif dan inferensial merupakan teknik analisis data. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis dan respon peserta didik. Uji-t digunakan untuk analisis inferensial untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis peserta didik yang belajar dengan menggunakan model inkuiri terstruktur dengan peserta didik yang belajar menggunakan model inkuiri terbimbing menggunakan media PhET (2) kemampuan berpikir kritis peserta didik pada model inkuiri terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan peserta didik pada model inkuiri terbimbing menggunakan media PhET dengan nilai rata-rata N-Gain masing-masing sebesar 0,72 dan 0,49.