Abstract:
Tanaman kopi di Kalimantan Selatan termasuk kopi jenis robusta. Di Kalimantan Selatan terdapat beberapa daerah penghasil kopi, salah satunya adalah kecamatan Pengaron. Kopi Pengaron merupakan jenis kopi robusta yang tumbuh liar di daerah pegunungan sekitar kecamatan Pengaron. Penelitian kali ini dilakukan penambahan jahe dan pasak bumi selain memberikan varian rasa juga memberikan manfaat bagi kesehatan dikarenakan kebanyakan dari konsumen hanya menikmati kopi tanpa melihat dari segi kesehatan. Kopi Pengaron memiliki ciri khas tersendiri dalam hal rasa dan aroma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi penambahan jahe ataupun pasak bumi pada kopi bubuk robusta agar mendapatkan hasil olahan kopi Pengaron dengan kualitas terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu jenis bahan tambahan dan formulasi bahan tambahan. Uji yang dilakukan berupa uji sensori dan uji kimia dimana uji kimia meliputi kadar air, kadar abu, nilai pH, total asam dan kadar kafein. Bahan tambahan tersebut adalah jahe (T1) dan pasak bumi (T2). Kopi robusta Pengaron dengan penambahan jahe bubuk dan pasak bumi bubuk terbaik untuk respon kimia dan organoleptic adalah pada perlakuan 100 gr kopi Pengaron dengan penambahan 30 gr jahe bubuk dengan nilai kadar air 3,13%, kadar abu 5,46%, nilai pH 5,86, total asam 0,96. Hal ini dikarenakan jahe merupakan bahan yang familiar di masyarakat selain itu juga jahe memberikan rasa hangat di tubuh dan juga aroma yang nikmat dibandingkan dengan pasak bumi yang memiliki rasa yang pahit dan kurang disukai oleh panelis.