Abstract:
Edamame merupakan sumber protein yang baik, daya cerna nya lebih baik karena kandungan typsin-inhibitor tergolong rendah. Tidak hanya itu, kandungan isoflavone yang di miliki edamame bersifat antioksidan sehingga dapat mendukung system imun. Perlakuan blansir dapat memengaruhi mutu sensori edamame, sedangkan lama penyimpanan dapat memengaruhi aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan edamame dengan aktivitas dan sensori terbaik selama masa penyimpanan pada suhu beku. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu lama blansir dan pengamatan diulang sebanyak dua kali. Terdapat dua macam pengujian untuk menentukan waktu blansir terbaik yaitu dengan mengukur aktivitas antioksidan dengan metode dpph menggunakan spektrofotometri uv dan pengujian mutu sensori melalui analisis skoring menggunakan kuisoner. Analisis data yang digunakan adalah untuk uji kimia menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan DMRT dan untuk sensori skoring dilakukan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Multiple Comparisons (Post Hoc Test). Berdasarkan karakteristik kimia berupa kadar air, kadar protein pada edamame terbaik adalah pada perlakuan 0 menit dengan penyimpanan hari ke 0, sedangkan pada aktivitas antioksidan pada edamame terbaik adalah perlakuan 5 menit dengan lama penyimpanan 16. Adapun berdasarkan karakteristik mutu sensori warna, aroma dan tekstur masih bisa dipertahankan pada perlakuan 1 menit dengan lama penyimpanan 24 hari.