Abstract:
Lengkuas (Alpinia galanga) dijadikan sebagai bahan substitusi dalam pembuatan abon ikan Biawan (Helostoma temminckii.). Abon ikan merupakan salah satu bentuk olahan yang umumnya dibuat dari daging yang disuwir-suwir dan ditambahkan bumbu kemudian dilakukan penggorengan dan pengepresan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula lengkuas yang tepat berdasarkan nilai organoleptik abon ikan Biawan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 4 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lengkuas dengan substitusi yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata pada hasil pengujian organoleptik secara deskriptif. Pengujian deskriptif dilakukan dengan cara menilai produk secara deskripsi, dengan kisaran nilai 1-9 yang mana 1 memiliki arti abon ikan berwarna coklat tidak spesifik jenis, berbau tengik, rasa abon sangat tidak terasa dan tekstur abon lembab serta menggumpal, sedangkan angka 9 memiliki arti abon berwarna coklat spesifik jenis, bau dan rasa abon ikan sangat kuat dan tekstur abon kering tidak menggupal. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa produk abon ikan Biawan yang terbaik adalah perlakuan A dengan substitusi lengkuas 5?ngan spesifikasi kenampakan 7.8, bau 7,7, rasa 8,3 dan tekstur 7.5. Abon pada perlakuan A memiliki kenampakan berwarna coklat yang spesifik jenis, seratnya kurang homogen dan warna cemerlang. Pada spesifikasi bau perlakuan A memiliki spesifikasi abon ikan yang kurang kuat. Spesifikasi rasa perlakuan A mempunyai rasa spesifik abon yang terasa sedangkan pada spesifikasi tekstur, perlakuan A menghasilkan abon dengan tekstur yang kering dan agak menggumpal.
Kata kunci : Ikan Biawan, Abon, Lengkuas, Organoleptik, Uji Deskriptif.