Abstract:
Negara Indonesia memiliki potensi sebagai market leader salah satunya dalam bidang industri perkebunan kelapa sawit. Komoditas kelapa sawit di Indonesia menjadi potensi usaha yang menjanjikan dalam berbagai olahan seperti pembuatan minyak goreng, margarine, sabun, industri farmasi bahkan dapat dimanfaatkan untuk alternatif bahan bakar dan makanan ternak. Buah merupakan bagian dari kelapa sawit yang paling populer untuk diolah berbagai macam produk, karena nyatanya seiring bertambahnya populasi masyakarat maka bertambah pula berbagai kebutuhan manusia seperti kosmetik, minyak masak serta industri farmasi yang menggunakan bahan baku dari buah kelapa sawit. Untuk menjaga kualitas produksi perusahaan harus memilih supplier yang mampu menyediakan tandan buah segar berkualitas sesuai dengan spesifikasi perusahaan, harga yang sesuai, waktu pengiriman sesuai jadwal dan pelayanan yang baik. Pemilihan supplier yang tepat dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pendukung keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menyederhanakan persoalan yang komplek dan mempermudah proses pengambilan keputusan secara efektif. Struktur hierarki yang digunakan goals dalam memilih supplier TBS potensial menggunakan kriteria kualitas dengan subkriteria Oil Extraction Rate (OER) dan Kernel Extraction Rate (KER), kriteria kuantitas dengan subkriteria produksi CPO dan produksi PKO, serta kriteria kesesuaian kontrak dengan subkriteria berat TBS, daftar tahun tanam luas area, dan legalitas TBS. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan software expert choice type 11 didapat hasil bahwa supplier PT tiga daun kapuas yang merupakan urutan prioritas utama 0,272 dan rasio konsistensi sebesar 0,04.