Abstract:
Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini rendahnya motivasi, aktivitas, dan aspek sosial emosional dalam sikap kerjasama. Hal ini disebabkan karena kurangnya keterlibatan anak aktif dalam kegiatan sosial emosional yang dilakukan, pembelajaran kurang menarik, pembelajaran abstrak, dan bersifat satu arah. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan aktivitas guru, motivasi, aktivitas anak dan aspek sosial emosional dalam sikap kerjasama.
Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Setting penelitian dilaksanakan di kelompok B PAUD Merpati dengan jumlah 6 orang anak yang terdiri dari dari 4 anak perempuan, dan 2 anak laki-laki. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi yang diambil pada proses pembelajaran. Analisis data secara deskriptif, kualitatif dalam bentuk cross tabel, diagram dan interpretasi menggunakan persentase. Indikator keberhasilan aktivitas guru dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria “sangat baik”. Motivasi belajar anak dengan persentase ?81 “Hampir Seluruh Anak Termtivasi”. Aktivitas anak dengan persentase ?81 “Hampir Seluruh Anak Aktif” dan hasil perkembangan minimal mencapai nilai bintang 3 dan 4.
Hasil penelitian menunjukkan 1) aktivitas guru pertemuan I memperoleh skor 17 kriteria “Cukup Baik”, pertemuan II memperoleh skor 22 dengan kriteria “Baik”, dan di pertemuan III memperoleh skor 30 dengan kriteria “Sangat Baik” .2) Motivasi belajar anak di pertemuan I mendapatkan skor 16,67?ngan kriteria “Hampir tidak ada anak termotivasi”, dan di pertemuan II mendapatkan skor 50?ngan kriteria “Sebagian Anak Termotivasi”, dan di pertemuan III mendapat skor 100?ngan kriteria “seluruh anak termotivasi”. 3) Aktivitas anak di pertemuan I mendapat skor 16,67?ngan kriteria “Hampir tidak ada anak aktif”, di pertemuan II mendapatkan skor 50?ngan kriteria “sebagian anak aktif”, dan di pertemuan III mendapatkan skor 100?ngan kriteria “seluruh anak aktif”. 4) Hasil capaian perkembangan pada pertemuan III dengan skor 100?ngan kriteria “Seluruh anak berhasil berkembang”.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa menggunakan model HALILING dapat mengembangkan motivasi, aktivitas, dan aspek sosial emosional dalam sikap kerjasama yang optimal dan hipotesis dapat diterima. Saran bagi guru dan kepala sekolah serta penulis lain adalah sebagai alternative masukan yang dapat menjadi acuan dalam pengembangan pembelajaran.