Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana implementasi model problem solving terhadap peningkatan pemahaman siswa pada pembelajaran larutan penyangga. Penelitian tindakan kelas dengan desain dua siklus adalah metode penelitian yang diterapkan pada subjek penelitian yang berjumlah 20 orang siswa kelas XI IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yakni, berupa tes hasil belajar, lembar observasi, dan angket. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik analisis kualitatif yakni berupa skor untuk penilaian aktivitas, dan persentase untuk penilaian hasil belajar, kemudian data tersebut dianalisis kuantitatif berupa interpretasi data sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran problem solving terhadap pembelajaran materi larutan penyangga mengalami peningkatan hasil pada semua variabel penelitian yang diamati, yakni (1) peningkatan terjadi pada kualitas kinerja guru selama pembelajaran, dimana pada siklus pertama berada pada kategori baik dengan skor 38,92, kemudian menjadi 42,33 pada siklus kedua dengan kriteria sangat baik, (2) peningkatan aktivitas pembelajaran siswa, dimana pada siklus pertama memiliki skor 22,43 berada pada kategori aktif, kemudian pada siklus kedua menjadi 26,4 dengan kategori sangat aktif, (3) peningkatan hasil pembelajaran siswa di tiga aspek ranah, yakni ranah kognitif pada siklus pertama berada pada kriteria sedang, dengan nilai 71,18%, kemudian pada siklus kedua meningkat dengan kriteria tinggi pada nilai 83,4%, ranah afektif meningkat dari kriteria tinggi dengan nilai 75,6% pada siklus pertama, menjadi 83,8?ngan kriteria tinggi pada siklus kedua, ranah psikomotor siswa baik pada siklus pertama maupun kedua sudah mencapai 100?ngan kriteria sangat tinggi, (4) siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran.
Kata kunci:Model problem solving, pemahaman siswa, larutan penyangga.