Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi pada rendahnya motivasi, aktivitas dan aspek kognitif anak dalam mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Hal ini disebabkan pembelajaran kurang menarik, anak kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan pembelajaran hanya bersifat satu arah sehingga upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini menggunakan kombinasi model DELIMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan menganalisis motivasi belajar, aktivitas anak dan aspek kognitif anak dalam mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Negeri Pembina Kuala Kapuas yang berjumlah 12 orang anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Indikator keberhasilan penelitian adalah aktivitas guru mencapai kategori “sangat baik”, motivasi belajar anak persentase ?82 kategori hampir seluruh anak termotivasi, aktivitas anak persentase ?82 kategori hampir seluruh anak aktif dan hasil perkembangan kognitif minimal ?81 mendapat kategori berkembang sesuai harapan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Aktivitas guru dari pertemuan 1 sampai pertemuan 4 sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, pada pertemuan ke-4 mendapat skor 28 kriteria “sangat baik” (2) Motivasi belajar anak pertemuan ke-1 dengan persentase 33,33?ngan kriteria “Sebagian Kecil Anak Termotivasi” dan pertemuan ke-4 mencapai 100% “Seluruh Anak Termotivasi” (3) Aktivitas anak pada pertemuan ke-1 dengan persentase 25% kriteria “Sebagian Kecil Anak Aktif” dan pertemuan ke-4 dengan persentase 100% “Seluruh Anak Aktif” (4) Hasil Perkembangan kognitif anak pertemuan ke-1 dengan persentase 41,67% hanya 5 anak yang berhasil berkembang dan pada pertemuan ke-4 mencapai 100?rkembang sangat baik (BSB).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kombinasi model DELIMA dapat meningkatkan motivasi belajar, aktivitas dan hasil perkembangan aspek kognitif dalam mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Disarankan bagi kepala sekolah, guru dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan informasi untuk memperbaiki pembelajaran pada anak.