Abstract:
Oktaviani, Sekar Dwi Susanti. 2022 Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Dalam Mengenal Warna Menggunakan Metode Eksperimen Dengan Model Pembelajaran Explicit Intruction dan Demonstration Di TK Aisyayah Bustanul Athfal 36 Banjarmasin Pada Kelompok B Tk Aisyiyah Busthtanul Athfal 36 Banjarmasin. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Faqihaddiniyah, S.Pd, M.Pd
Kata Kunci: Mengenal Warna, Perkembangan Sosial Emosional, explicit inruction dan demonstration metode eksperimen.
Permasalahan penelitian ini adalah anak tidak mandiri dan anak tidak bisa sabar dalam belajar pada Kelompok B TK Aisyiyah Busthanul Athfal 36 Banjarmasin. Salah satu upaya meningkatkan aktivitas, dan hasil perkembangan yaitu melalui kombinasi model explicit instruction dan demonstration. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas anak, dan untuk mengetahui hasil perkembangan anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Aisyiyah Busthanul Athfal 36 Banjarmasin Tahun pelajaran 2021/2022, jumlah anak sebanyak 10 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, melalui observasi aktivitas guru, aktivitas anak dan motivasi belajar anak data kuantitatif diperoleh melalui lembar kerja anak. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif yang dijabarkan dengan tabulasi dan grafik disajikan dengan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pertemuan I kreteria cukup baik pertemuan II mencapai kriteria baik, pertemuan III dan pertemuan IV sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan I mencapai kriteria Kurang aktif, pertemuan II kriteria cukup aktif, pertemuan III kriteria aktif dan IV mencapai kriteria sangat aktif. Dalam kuantitati dalam pertemuan I mencapai kriteria cukup aktif, pertemuan II kriteria cukup aktif, pertemuan III kriteria aktif dan IV mencapai kriteria sangat aktif. Ketuntasan klasikal hasil perkembangan anak pada pertemuan I 30%, pertemuan II mencapai 50%, pertemuan III mencapai 90?n pertemuan IV mencapai 100%.
Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi model explicit instruction dan demonstration dapat meningkatkan aktivitas, dan hasil perkembangan anak. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai salah satu alternative dalam meningkatkan aktivitas guru dan anak yang berdampak pada peningkatan hasil perkembangan anak.