Abstract:
Kelapa sawit merupakan tanaman industri penghasil minyak masak, minyak industri dan bahan bakar (biodiesel). Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan untuk wilayah Kalimantan Selatan, terutama di Kabupaten Tanah Bumbu yang memiliki areal terluas di daerah Kalimantan Selatan, areal lahan perkebunan inti kelapa sawit seluas 43.224,46 ha, dengan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 809.329,95 ton. Produksi kebun sawit rakyat yang dihasilkan selama 2018 mencapai 601.311 ton, periode 2019 sebanyak 608.871 dan mengalami kenaikan sebesar 7.560 ton. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok CPO dan mengetahui perspektif yang memiliki prioritas terpenting.
Metode penelitian ini dimulai dari melakukan identifikasi masalah yang terjadi terhadap rantai pasok di PT. Gawi Makmur Kalimantan ( GMK ), Kemudian melakukan pegumpulan data sekunder dan primer yang dibutuhkan setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode SCOR dan ANP. Model SCOR digunakan untuk mengukur dan meningkatkan kinerja total rantai pasokan perusahaan. Metode ANP ini digunakan dalam bentuk penyelesaian dengan pertimbangan atas penyesuaian kompleksitas masalah disertai adanya skala prioritas yang menghasilkan pengaruh prioritas terbesar.
Dari hasil yang didapatkan terdapat 3 perspektif terpenting dalam pengukuran kinerja Rantai pasok di Pt. Gawi Makmur Kalimatan (GMK). MC-2 (Biaya Produksi), MR (Ketepatan waktu pengiriman bahan baku dan Produksi dengan proses order) dan PR-3 (Ketepatan penjadwalan produksi dengan ketersediaan bahan baku).