Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan faktor produksi serta menganalisis efisiensi penggunaan faktor produksi pada petani kelapa sawit yang mandiri dan tidak terorganisasi, serta petani kelapa sawit yang mandiri dan terorganisasi di Kalimantan Selatan. Melalui analisis regresi berganda, ditemukan bahwa pemupukan dan penyemprotan pestisida memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi pada kedua kelompok petani dan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan. Hasil kofisien regresi menunjukkan bahwa variabel pemupukan memiliki koefisien regresi sebesar 0,273 pada PSM-TO dan 0,302 pada PSM-TT. Variabel penyemprotan pestisida memiliki koefisien regresi sebesar 0,196 pada PSM-TO dan 0,229 pada PSM-TT. Sementara itu, variabel tenaga kerja memiliki koefisien regresi sebesar 0,095 pada PSM-TO dan 0,020 pada PSM-TT. Selanjutnya, analisis efisiensi teknis menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi teknis lebih tinggi pada petani kelapa sawit yang tidak terorganisasi (0,475) dibandingkan dengan petani kelapa sawit yang terorganisasi (0,440). Pada PSM-TT, terdapat 5 petani yang mencapai skor efisiensi maksimum (1.000), sedangkan pada PSM-TO terdapat 8 petani yang mencapai skor efisiensi maksimum. Namun, perlu diperhatikan bahwa lebih banyak petani PSM-TT (91 petani) yang memiliki efisiensi yang lebih rendah dibandingkan dengan petani PSM-TO (88 petani). Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap penggunaan faktor produksi oleh petani untuk meningkatkan efisiensi teknis dan produktivitas komersial minyak kelapa sawit mandiri.