Abstract:
Kemasan pangan merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan
terutama dalam pendistribusian makanan untuk sampai ke pengguna agar makanan
dapat diterima dalam keadaan baik dan layak dikonsumsi. Saat ini, kemasan pangan
yang banyak digunakan adalah styrofoam . Styrofoam sering digunakan sebagai
bungkusan makanan di restauran atau penjual kaki lima karena kepraktisannya dan
kemasan styrofoam banyak digunakan sebagai kemasan pangan di dalam kehidupan
sehari-hari karena nilai produksi yang rendah, densitas rendah, stabilitas dimensi
yang baik serta ketahanan kelembapan yang baik (Spada et al., 2020). Akan tetapi,
penggunaan styrofoam dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan maupun
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat performa terbaik produk
biodegradable foam dari serat eceng gondok kasar dengan penambahan Polovinil
Alkohol 1 %, 2 %, 3 ?n tanpa penambahan Polivinil Alkohol. Penelitian ini
dilaksanakan di bulan Februari - Mei 2023 di Laboratorium Analisis Kimia
Fakultas Pertanian, Laboratorium Kimia dan Lingkungan Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banjarbaru.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial
dengan 1 faktor. Faktor pertama penambahan PVA 1 %, 2 %, 3 ?n tanpa
penambahan PVA Sehingga menghasilkan 4 formulasi dengan 3 kali pengulangan.
Pengujian yang dlakukan pada biodegradable foam meliputi kuat tekan, daya serap
air, biodegradasi, kadar air, morfologi, dan uji hedonik (penampilan fisik dan
warna).
Berdasarkan hasil perhitungan pembobotan dengan parameter daya serap
air, kuat tekan, biodegradasi, kadar air, penampilan fisik dan warna. Biodegradable
foam terbaik yaitu pada konsentrasi PVA 3?pat dilihat dengan nilai skor
tertinggi sebesar 18 dengan nilai daya serap air 12%, kuat tekan 0,040 Mpa,
Biodegradasi 87%, kadar air 11%, penampilan fisik 3,88?n warna 3,95%, dan
kemudahan dalam proses pembuatan pada pengadonan dan pencetakan.
Kata Kunci : Polivinil Alkohol, Kuat Tekan, Biodegradasi