Abstract:
Tahu merupakan salah satu makanan yang merupakann produk olahan dari kacang kedelai yang diolah dengan cara fermentasi dan diambil sarinya. Pada pengolahan tahu,, air banyak digunakan untuk bahan pencuci dan memasak kedelai untuk proses pengolahannya. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan tahu sebanyak 2-3 bak, besar atau sama dengan 200 liter/hari. Limbah1 tahu berasal dari buangan, atau sisa pengolahan kedelai menjadi tahu yang terbuang karena tidak terbentuk dengan baik menjadi tahu sehingga, tidak dapat dikonsumsi. Limbah tahu terdiri dari dua jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair adalah bagian terbesar dan berpotensi mencemari, lingkungan. Limbah ini terjadi karena adanya sisa air tahu yang tidak menggumpal, potongan tahu yang hancur karena proses penggumpalan yang tidak sempurna serta cairan keruh kekuningan yang dapat menimbulkan bau tidak sedap bila dibiarkan. Limbah cair tahu yang dibuang tanpa melalui proses pengolahan dapat mengakibatkan pencemaran seperti menimbulkan bau yang tidak enak, mengakibatkan berkurangnya oksigen didalam air dan matinya organisme dalam air. Limbah dari pengolahan tahu mempunyai kadar BOD 1.000 – 6.000 Mg/L, COD sebesar 800 – 1.900 Mg/L, dan mempunyai keasaman yang tinggi yakni pH 4-5. Limbah cair tahu yang dibiarkan terlalu lama mengakibatkan zat yang terkandung dalam limbah lambat terurai oleh mikroorganisme. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pabrik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi media batu kerikil, pasir, dan arang aktif yang tepat sebagai media filtrasi dalam pengolahan limbah cair tahu. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, (RAL) dengan enam perlakuan. Keenam perlakuan tersebut dilakukan pengamatan sebanyak dua kali ulangan. Penggunaan kombinasi kerikil+pasir+arang aktif sebagai media filter secara rata-rata mampu memperbaiki kualitas limbah cair tahu hingga hamper memenuhi standar baku mutu berdasarkan peraturan yang berlaku, dimana hasil uji parameter pH yang diperoleh adalah 7, BOD sebesar 207,65 mg/L, COD sebesar 369,7 mg/L, dan TSS sebesar 358,5 mg/L. Berdasarkan hasil uji analisis ragama (anova) terdapat perbedaan yang nyata terhadap parameter BOD, COD, dan TSS. Sedangkan berdasarkan hasil uji efisiensi zat pencemar menghasilkan rata-rata efisiensi BOD hingga 80,7%, COD hingga 56,8%, dan TSS hingga 44% sehingga kombinasi kerikil+pasir+arang aktif terbukti efektif digunakan sebagai media filter.