Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil perkembangan sosial emosional anak pada kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 9 Banjarmasin dalam sikap percaya diri. Banyak anak yang kurang memiliki sikap tegas dan berani menyampaikan pendapat, pemahaman diri, dan kemandirian. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti memberikan solusi melalu Model Project Based Learning dan Metode Sosiodrama dengan Media Loose Parts. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis aktivitas guru, menganalisis aktivitas anak dan menganalisis hasil perkembangan anak dalam pengembangan aspek sosial emosional dalam sikap percaya diri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 4 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 9 Banjarmasin yang berjumlah 10 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara serta penilaian aspek perkembangan sosial emosional. Data yang diambil merupakan data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas anak, dan kemampuan sosial emosional yang diperoleh melalui tes secara kelompok dan individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis dijabarkan dengan tabel, grafik dan interprestasi dengan presentase.
Hasil penelitian menujukkan bahwa aktivitas guru pada setiap pertemuan terlaksana sesuai rencana dari skor 15 kriteria “baik”, meningkat pada pertemuan 4 dengan skor 21 kriteria “Sangat baik”. Aktivitas anak juga mengalami peningkatan pada pertemuan 1 memperoleh 30% kriteria “sebagian kecil” dan meningkat pada pertemuan 4 menjadi 100% kriteria “seluruhnya”. Begitu pula dengan Kemampuan Sosial Emosioal pada pertemuan 1 memperoleh 60% kriteria “Mulai Berkembang” dan meningkat pada pertemuan 4 menjadi 100% “Berkembang Sangat Baik”.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning menggunakan dan Metode Sosiodrama dengan Media Loose Parts berhasil meningkatkan kualitas aktivitas guru, berhasil meningkatkan aktivitas anak dan berhasil meningkatkan kemampuan sosial emosional anak. Di sarankan bagi kepala sekolah, guru dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan informasi untuk memperbaiki pembelajaran pada anak.