Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas anak dalam proses kegiatan pembelajaran, rendahnya kemandirian anak dalam kegiatan pembelajaran, dan rendahnya kemampuan aspek motorik halus dalam kegiatan menggunting sesuai pola pada anak kel B yang berdampak pada perkembangan motorik halus anak untuk kedepannya seperti anak kesulitan dalam memegang benda-benda yang kecil, memegang pensil, menulis dan lain-lain. Serta bermasalah juga pada aspek lainnya seperti aspek social emosional, seni, kognitif. Melalui Model Direct Instruction merupakan salah satu solusi terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis peningkatan aktivitas anak, kemandirian anak, dan peningkatan pada perkembangan motorik halus anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan. Subjek dari penelitian adalah Anak Kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 36 Banjarmasin tahun pelajaran 2022/2023, jumlah anak sebanyak 18 orang. Aktivitas guru dan siswa diperoleh melalui lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis dijabarkan dengan tabel, grafik, dan interpretasi dengan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mendapat skor 16, pertemuan II mendapat skor 21, dan pertemuan III mendapat skor 27. Aktivitas anak pada pertemuan I memperoleh presentase 28%, pertemuan II memperoleh presentase 55%, dan pertemuan III memperoleh presentase 94%. Kemandirian anak pada pertemuan I memperoleh presentase 33%, pertemuan II memperoleh presentase 61%, dan pertemuan III memperoleh presentase 83%. Hasil perkembangan motorik halus pada pertemuan I memperoleh presentase 22%, pertemuan II memperoleh presentase 56%, dan pertemuan III memperoleh presentase 83%.
Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa Model Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada aktivitas guru mencapai kriteria sangat baik dan aktivitas anak mencapai kriteria sangat aktif kemandirian anak mencapai skor sangat mandiri serta perkembangan motorik halus anak mencapai Berkembang sangat baik. Diharapkan bagi kepala guru,kepala sekolah dan peneliti selanjutnya dapat menjadi salasatu alternatif saat memilih model pembelajaran secara keseluruhan.