Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah perkembangan kognitif anak
dalam mengenal bentuk, warna dan ukuran yang masih belum berkembang sesuai
harapan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran kurang menarik, kurangnya
kegiatan mengembangkan kemampuan mengenal bentuk, warna dan ukuran serta
pembelajaran bersifat abstrak. Upaya untuk mengembangkan kemampuan
mengenal bentuk, warna dan ukuran melalui kombinasi model problem based
learning, explicit instruction, dan media papan kancing pintar. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak, dan menganalisis hasil
capaian perkembangan kognitif anak mengenal bentuk, warna dan ukuran.
Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada ajaran 2022/2023 dalam 4 kali
pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A Tk Aisyiyah Bustanul
Athfal 1 Banjarmasin dengan jumlah anak 12 orang. Teknik pengumpulan data
diperoleh melalui instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru,
aktivitas anak dan lembar hasil capaian perkembangan beserta rubrik penilaian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap pertemuan mengalami
peningkatan. Aktvitas guru pertemuan I dengan kriteria baik, pertemuan II dengan
kriteria baik, pertemuan III dengan kriteria sangat baik dan pertemuan IV dengan
kriteria sangat baik. Aktivitas anak dengan kriteria kurang pada pertemuan I,
pertemuan II dengan kriteria cukup, pertemuan III dengan kriteria aktif, dan
pertemuan IV dengan kriteria sangat aktif. Pada ketuntasan klasikal hasil
perkembangan kognitif anak pada Pertemuan I mencapai 41,7% pertemuan II
mencapai 50%, pertemuan III mencapai 75%, dan meningkat lagi pada pertemuan
IV mencapai 91,7?ngan kriteria berkembang sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa mengunakan
model Problem Based Learning, Explicit Instruction, dan media papan kancing
pintar aktivitas guru terlaksana sangat baik, aktivitas anak terlaksana aktif dapat
meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam mengenal bentuk, warna dan
ukuran. Saran bagi guru adalah menjadikan model Problem Based Learning,
Explicit Instruction, dan media papan kancing pintar ini sebagai referensi dan
berinovasi dalam upaya meningkatkan perkembangan aspek kognitif dalam
mengenal bentuk, warna dan ukuran. Bagi kepala sekolah dapat menjadikan
penelitian ini sebagai bahan atau materi untuk membina guru-guru tentang model
dan media yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Bagi peneliti lain, dapat
menjadikan penelitian ini sebagai salah satu alternatif masukan yang dapat
menjadi bahan acuan dalam pengembangan pembelajaran